Home Artikel Cacar Api Bisa Serang Segala Usia, Yuk Kenali Penyebab hingga Gejalanya

Cacar Api Bisa Serang Segala Usia, Yuk Kenali Penyebab hingga Gejalanya

0
POTRET: Bintil berisi air timbul di sisi kanan tubuh penderita herpes zoster cacar api (cacar ular) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. (Dok. Istimewa)
POTRET: Bintil berisi air timbul di sisi kanan tubuh penderita herpes zoster cacar api (cacar ular) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. (Dok. Istimewa)

Panduan.co.id – Dokter spesialis dermatologi dan venereologi lulusan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr. Frieda, Sp.DVE menyampaikan penyakit cacar api atau herpes zoster bisa mengenai segala usia.

“Cacar api itu dapat mengenai segala usia, meskipun itu paling banyak ditemukan di atas 50 tahun,” kata Frieda dalam diskusi kesehatan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Namun, cacar api hanya menyerang di atas usia 50 tahun, Frieda mengatakan bahwa itu jelas hanya mitos. Dia menjelaskan bahwa cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster, di mana virus itu sama yang menyebabkan dengan penyebab cacar air, yang umumnya diderita saat masa kanak-kanak atau usia sekolah.

Virus tersebut juga mengalami reaktivasi pada keadaan tertentu, biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

“Karena setelah kita terinfeksi cacar air, tentunya virus ini tidak benar-benar hilang di dalam tubuh kita, tapi dia menetap dalam keadaan tidak aktif atau dormant di sistem saraf tubuh kita,” ujarnya.

Baca Juga: Inilah Keuntungan Investasi Uang, Emas dan Saham

Dalam penularannya, biasanya cacar api ini melalui kontak langsung dengan cairan lepuh orang yang sedang terinfeksi aktif. Dokter yang juga praktik di Mayapada Hospital Bogor (MHBG) itu menyampaikan cacar api hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air.

“Cacar api ini perlu diingat hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air. Jadi kalau belum pernah kena itu jangan khawatir, gak mungkin kena cacar api dulu dibanding cacar air,” jelas dia.

Frieda mengatakan bahwa satu dari tiga orang itu pasti mengalami cacar api sepanjang hidupnya, terutama bagi pasien yang pernah terkena cacar air sebelumnya.

Cacar api berbeda dari cacar air karena tidak menular melalui udara, seperti dari batuk atau bersin. Selain itu, cacar api bukan hanya sekadar penyakit alergi atau ruam biasa, karena pada dasarnya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga: Inilah Langkah Preventif Cegah Infeksi Kanker Serviks

“Dan dia (cacar api) dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, biasanya ada gejala penyerta seperti demam, lemas, nyeri kepala ataupun nyeri otot,” ucap dia.

Frieda mengatakan biasanya gejala dari cacar api itu bisa berlangsung 2 sampai 4 minggu, namun komplikasinya bisa berlangsung bulanan hingga tahunan.

Adapun untuk gejala cacar api biasanya timbul adanya ruam atau pelenting berisi cairan yang terpusat pada satu sisi tubuh saja, serta tidak mungkin terkena pada seluruh tubuh ataupun kedua sisi tubuh. Gejalanya pun paling sering disertai nyeri atau panas.

Lebih lanjut Frieda menambahkan bahwa cacar api biasanya membutuhkan pengobatan karena tidak dapat sembuh sendiri.

“Dan dia (cacar api) tetap dapat bisa menular dan setiap orang itu bisa terkena lebih dari satu kali,” ucapnya. (ant/jey)

Exit mobile version