Home Lifestyle Awas! Jarang Minum Air Putih Picu Cuci Darah di Usia Muda

Awas! Jarang Minum Air Putih Picu Cuci Darah di Usia Muda

0

Jakarta, Panduan.co.id – Tubuh manusia terdiri sebagian besar dari air, dan air diperlukan untuk menjaga semua fungsi tubuh yang penting, seperti sistem pencernaan, penyerapan nutrisi, sirkulasi darah, hingga pengeluaran racun. 

Lalu apa jadinya jika tubuh kekurangan air?

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RA Adaninggar Primaria Nariswari menyebutkan kebiasaan jarang meminum air putih dapat menjadi faktor risiko yang mengharuskan seseorang melakukan terapi cuci darah (hemodialisis) meskipun masih usia muda.

“Biasanya pasien muda yang melakukan cuci darah karena tidak suka atau jarang minum air putih,” ungkapnya.

Pihaknya menyebut kebiasaan jarang meminum air putih dapat menyebabkan peradangan pada ginjal dan merupakan risiko awal dari penyakit diabetes, yang kelak juga akan berdampak pada fungsi ginjal.

Ginjal yang sudah kehilangan fungsinya,mengakibatkan seseorang harus melakukan terapi cuci darah untuk mengembalikan kualitas hidupnya, karena darah yang kotor dan tak tersaring melalui ginjal dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

“Kalau ginjal tidak berfungsi, maka akan mengganggu metabolisme tubuh. Sampahnya tidak keluar dari tubuh, jadi kayak keracunan,” ujarnya.

Meskipun fungsi ginjal dalam menjernihkan darah dapat digantikan dengan terapi cuci darah, dr Ningz menekankan fungsi ginjal lainnya seperti pembentukan hormon dan enzim yang baik untuk tubuh tidak dapat tergantikan oleh alat.

“Jadi meskipun bisa bekerja lagi, tapi tetap tidak seoptimal orang yang tidak melakukan cuci darah,” tegasnya.

Lebih lanjut dr Ningz mengungkapkan kerusakan pada ginjal umumnya tidak bergejala, sehingga banyak orang yang tidak sadar bahwa ginjalnya sudah berada pada kerusakan stadium akhir.

Menurutnya kerusakan ginjal biasanya diakibatkan oleh penyakit diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol akibat sejumlah faktor risiko seperti gaya hidup yang tidak sehat, pola dan jenis makanan yang tidak benar, komposisi makanan yang tidak seimbang, jarang melakukan aktivitas fisik, dan merokok.

“Usia muda jangan jumawa. Karena usia muda yang berpenyakit juga banyak. Jadi jangan mentang-mentang masih muda merasa bebas dari penyakit, itu tidak benar,” tutup dr Ningz. (ant/kee)

Exit mobile version