Jakarta, Panduan.co.id – Pihak Istana Kepresidenan menyampaikan rasa duka cita mendalam atas gugurnya dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam perayaan HUT ke-80 TNI di Jakarta pada Minggu, 5 Oktober 2025.
“Ya, tentunya kita semua pasti berbelasungkawa atas meninggalnya dua prajurit yang gugur dalam perayaan HUT TNI kemarin,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu, 8 ktober 2025.
Ia menyatakan, peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa menjadi prajurit TNI bukan sekadar profesi, melainkan bentuk pengabdian yang sarat dengan risiko.
Baca Juga: Presiden Prabowo Perintahkan BUMN Jalankan Program Perumahan Sosial
“Itulah bukti bahwa memang menjadi prajurit TNI adalah sebuah profesi pengabdian. Selain pengabdian, tapi juga adalah profesi yang penuh dengan risiko,” ucapnya.
Istana juga mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para prajurit yang dengan tulus mengabdi untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa.
“Oleh karena itulah, kita semua berkewajiban untuk mendukung dan men-support sepenuhnya tentara nasional kita,” katanya.
Baca Juga: Indonesia Kalah Tipis 2-3 dari Arab Saudi
Menjelang perayaan puncak HUT Ke-80 TNI, dua prajurit TNI dilaporkan gugur dalam insiden terpisah. Pada Kamis (2/10), Praka Marinir Zaenal Mutaqim dari TNI AL meninggal dunia usai mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung dalam parade armada laut di Teluk Jakarta.
Dua hari kemudian pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Pratu Johari Alfarizi, prajurit Kostrad, wafat setelah terjatuh dari atas tank yang tengah dipindahkan untuk persiapan acara di Monas.
Kedua insiden tersebut terjadi dalam rangkaian kegiatan menjelang peringatan HUT ke-80 TNI di Jakarta. (ant/jey)