Surabaya, Panduan.co.id – Kapten timnas U-23 Indonesia Kadek Arel meminta maaf kepada masyarakat tanah air, menyusul kegagalan Garuda Muda mengalahkan Laos pada laga pertama Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada Rabu, 3 September 2025.
Indonesia harus puas berbagi poin dalam skor 0-0 pada pertandingan ini setelah tak mampu mencetak satu gol pun dari total 25 tembakan yang dilakukan.
“Pertama saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kita tahu juga Indonesia juga sedang berduka sekarang. Saya mewakili pemain, dan sekaligus saya sebagai kapten meminta maaf sebesar-besarnya pada seluruh masyarakat Indonesia karena kita gagal menang di pertandingan pertama,” kata Kadek saat ditemui wartawan di mixed zone Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Statistik Lapang Bola mencatat, dari 25 tembakan itu, lima di antaranya tepat sasaran dan semuanya digagalkan oleh kiper Laos Kop Lokphathip. Sebanyak 12 tembakan tak tepat sasaran, sementara delapan tembakan lainnya diblok oleh barisan pertahanan Laos.
Baca Juga: Presiden Prabowo Berikan Amnesti 1.178 Terpidana
Ketika ditanya apa yang menjadi hambatan di lapangan, bek tengah Bali United itu mengatakan timnya kurang fokus dalam menyerang. “Memang kita kurang fokus bagaimana kita menyerang. Kita tahu semua yang sudah diberikan oleh coach,” kata pesepak bola 20 tahun tersebut.
Kegagalan mencetak gol ini melanjutkan masalah yang dimiliki Garuda Muda, yang masih kesulitan mencetak gol setelah kemenangan besar 8-0 melawan Brunei Darussalam pada pertandingan pertama Kejuaraan ASEAN U-23 2025 di Jakarta, Juli lalu.
Sejak laga itu, termasuk melawan Laos, Indonesia hanya sanggup menyarangkan dua gol, itu pun satu gol di antaranya adalah gol bunuh diri. “Kita harus merubah secepat mungkin bagaimana cara kita mencetak gol,” kata Kadek.
Torehan satu poin ini membuat misi Indonesia untuk lolos ke putaran final yang dimainkan di Arab Saudi pada Januari 2026 lebih sulit karena harus memenangkan dua pertandingan berikutnya melawan Makau pada Sabtu (6/9) dan Korea Selatan pada Selasa, 9 September 2025. (ant/jey)