Jakarta, Panduan.co.id – Terhenti di babak 16 besar, Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonathan Christie sebut kesulitan mengontrol laju shuttlecock karena kondisi lapangan yang berangin.
Pebulu tangkis peringkat ketiga dunia tersebut bertekuk lutut dari tunggal India Lakshya Sen lewat dua gim langsung pada babak 16 besar All England 2025 yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham pada Kamis malam WIB, 13 Maret 2025.
“Bukan permainan yang baik memang, saya kesulitan mengontrol laju shuttlecock, kondisi lapangan juga cukup berangin berbeda dengan pertandingan kemarin,” kata Jojo, sapaan akrabnya, dikutip dari PBSI.
Jojo mengaku sudah berusaha dengan sebaik mungkin dan terus beradaptasi dengan kondisi shuttlecock dan arah angin yang menyulitkannya untuk menerapkan pola permainan yang sesuai.
Baca Juga: Prabowo Terima Laporan Mendagri soal Retret Kepala Daerah
Namun usaha tersebut terus gagal dan menjadi momentum Lakshya Sen untuk memanfaatkan keunggulan.
“Saya mencoba yang terbaik tapi tidak bisa. Hasil yang harus diterima,” kata Jojo.
Jojo mengungkapkan bahwa tidak terlalu terbebani sebenarnya dengan kekalahan yang diderita dari tunggal India tersebut ketika menghentikannya pada gelaran Olimpiade Paris 2024 lalu.
“Tidak ada pikiran dengan kekalahan di Olimpiade Paris dari dia, hari ini memang saya tidak bisa menguasai situasi di lapangan,” ungkap juara All England 2024 tersebut.
Kekalahan ini sekaligus membuat Jojo harus menerima ketangguhan Lakshya Sen yang menghentikannya dalam dua pertemuan terakhir.
Dengan terhentinya Jojo sekaligus juga mengubur mimpi Indonesia untuk bisa mempertahankan gelar juara All England di nomor tunggal putra, usai semua wakil Merah Putih kini telah terhenti. (ant/jey)