Senin, Februari 24, 2025
BerandaBisnisEkspor Non Migas Indonesia ke Mesir Tembus Rp 24,78 Triliun pada 2024

Ekspor Non Migas Indonesia ke Mesir Tembus Rp 24,78 Triliun pada 2024

Jakarta, Panduan.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan Kairo, Mesir, mencatat nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai 1,52 miliar dolar AS atau senilai Rp 24,78 triliun pada 2024.

Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Raup mengatakan nilai ini meningkat sebesar 16,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 1,31 miliar dolar AS atau senilai Rp 21,36 triliun.

“Selain itu, capaian ini berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,37 miliar dolar AS sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir,” ujar Lutfi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Lutfi menyebut total perdagangan Indonesia-Mesir mencapai 1,73 miliar dolar AS pada 2024. Angka tersebut meningkat sebesar 14,61 persen dibandingkan pada 2023, yaitu 1,51 miliar dolar AS.

Baca Juga: Prabowo Terbitkan Inpres 4/2025 untuk Integrasi Data Sosial

Dari sisi impor, nilai mencapai 207,8 juta dolar AS pada 2024 dengan pertumbuhan sebesar 3,18 persen dibandingkan pada 2023, yaitu sejumlah 201,4 juta dolar AS.

“Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia ke Mesir kembali mencatatkan surplus sebesar 1,31 miliar dolar AS pada 2024. Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus sejak sepuluh tahun terakhir,” katanya.

Lebih lanjut, menurut Lutfi, surplus ekspor yang berkelanjutan turut meningkatkan devisa negara. Hal ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor atau UMKM BISA Ekspor, serta produsen manufaktur untuk memperluas pasar di Mesir.

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti mengatakan surplus ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 ini, didukung permintaan yang terus menguat di tengah lonjakan harga berbagai komoditas unggulan.

Adapun 10 produk unggulan Indonesia di pasar Mesir pada 2024 yaitu minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, kayu, besi, kelapa dan olahannya, tekstil benang, minyak nabati, elektronik, serta ban kendaraan.

Baca Juga: China Sambut Positif Keinginan Indonesia Gabung dalam BRICS

Indonesia juga mengimpor 10 produk utama dari Mesir yang didominasi produk bahan baku dan penolong industri dalam negeri.

Menurut Syahran, produk tersebut meliputi pupuk fosfat, kurma, kentang industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji koriander, adas manis atau anis, anggur, panel kayu, serta buku cetakan.

Sementara, Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad menjelaskan pertumbuhan ekonomi Mesir didukung oleh sektor swasta dan investasi, terutama di bidang jasa, pariwisata, manufaktur, dan industri.

Selain itu, Mesir memiliki letak geografis yang strategis sebagai penghubung antara Asia, Afrika, dan Eropa, sehingga menjadikannya mitra dagang nontradisional yang penting bagi Indonesia serta salah satu tujuan utama investasi di Afrika.

“Saat ini, investasi Indonesia di Mesir mencakup sektor komoditas, jasa, konstruksi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebaliknya, investasi Mesir di Indonesia meliputi sektor perkebunan dan peternakan, industri kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi,” ungkap Rifki.

Rifki melanjutkan KBRI Kairo terus berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak guna memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara.

Selain ekspor nonmigas, total realisasi investasi Mesir di Indonesia pada 2024 mencapai 5,9 juta dolar AS yang tersebar di dalam 323 proyek. (ant/jey)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments