Pati, Panduan.co.id – IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) dan BAZNAS Kabupaten Pati menyelenggarakan kegiatan sosial yaitu memberikan batuan bedah rumah di dua titik yakni, di Kecamatan Margorejo tepatnya Desa Ngawen RT 02 RW 02 dan Desa Margorejo RT 02 RW 01 pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pelaksanakan program PD IPARI Kabupaten Pati tahun 2024 yang tentunya sangat sejalan dengan program prioritas Pemerintah yaitu Pengentasan kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.
![](https://panduan.co.id/wp-content/uploads/2024/10/Bekerja-Sama-dengan-BAZNAS-IPARI-Pati-Gelar-Kegiatan-Sosial-Bedah-Rumah-di-Margorejo-1.jpg)
Kegiatan bedah rumah tersebut merupakan kerja sama BAZNAS Kabupaten Pati dan IPARI Kabupaten Pati di mana bantuan di serahkan langsung kepada yang bersangkutan yaitu Bapak Warsidi dan Bapak Sutarwi oleh Ketua IPARI.
Ada 2 (dua) rumah yang berhasil dibedah, pertama rumah Bapak Warsidi tepatnya di desa Ngawen RT 02 RW 02 Kecamatan Margorejo karena sudah tidak layak untuk ditempati, rumah terlalu sempit dan lantai masih berupa tanah liat.
Kemudian yang kedua, rumah Bapak Sutarwi tepatnya di Desa Margorejo RT 02 RW 01 karena rumahnya terkena puting beliuang sehingga rata dengan tanah. Bahkan salah satu penghuninya sempat dilarikan ke Rumah Sakit KSH Pati karena mengalami luka-luka.
Turut hadir pada kegiatan bedah rumah, Kapolsek Margorejo dengan didampingi beberapa anggotanya dan Ketua PD IPARI Kabupaten Pati Taufik Muhamad Nur dan beberapa anggota dari unsur Agama Islam, Kristen dan Budha.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bertolak ke IKN Hadiri Nusantara TNI Fun Run
Hadir pula Ketua FKPAI (Forum Kumunikasi Penyuluh Agama Islam) Kecamatan Margorejo, Mochamad Fathoni yang sejak beberapa hari lalu sudah mendampingi korban.
Selain menyerahkan bantuan, IPARI juga membantu gotong royong dan turut berbaur dengan masyarakat sekitar serta Babin Kamtipmas untuk kegiatan pembangunan rumah yang dapat bantuan.
Kegiatan ini di harapkan bisa menjadikan hunian yang layak huni. Pada awalnya rumah yang dapat bantuan ini belum layak huni dan rubuh karena kayu dan dindingnya rusak. Hunian yang nyaman dan layak akan mempengaruhi jiwa yang sehat, supaya menjalankan kegiatan ibadah dan kesehariannya menjadi lebih nyaman. (red/jey)