Bogor, Panduan.co.id – Dua pengurus pondok pesantresn di Bogor, Jawa Barat berhasil diringkus Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota.
Dua tersangka tersebut berinisial AM (44) dan MM (39) yang diduga mencabuli tiga santriwati pada tahun 2019 dan tahun 2023.
Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Rizka Fadhila mengatakan kedua pelaku ini melakukan pencabulan dengan modus, waktu dan korban yang berbeda, namun mereka pengurus di satu pesantren yang sama di Bogor.
“Berawal dari satu korbannya melapor, akhirnya diketahui ada korban lain. Menurut hasil pemeriksaan, MM melakukan dua kasus pencabulan,” katanya.
Dalam melancarkan aksinya modus MM awalnya memperbaiki suara korbannya dengan mengurut leher hingga ke bagian dada. Ketika sampai pada bagian sensitif, korban berontak dan keluar ruangan.
Korban kemudian bertemu dengan beberapa saksi dan menceritakan kejadian pelecehan seksual yang dialaminya hingga berujung pelaporan.
Kemudian untuk kasus ang kedua, melibatkan pengurus pondok pesantren pula yang berstatus sebagai pimpinan berinisial AM yang juga melecehkan dua orang santriwati.
“AM bahkan memeluk korbannya dari belakang, mencium kening dan pipi. Ketika hendak mencium bibir, korban berontak dan menangis,” terangnya.
AM berdalih bahwa perlakuannya tersebut adalah upayanya memberi kasih sayang spesial kepada santriwatinya. Namun ia meminta korban tidak menceritakan perlakuannya kepada siapa pun agar ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di pesantren tidak hilang atau terhapus.
“Kami telah memeriksa saksi-saksi dan mengamankan kamera pengawas (CCTV) di area pesantren sebagai barang bukti,” imbuhnya.
Atas perbuatannya kedua pelaku dikenakan Pasal 76 E Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun kurungan penjara. (ant/kee)
