Jakarta, 05/11 (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah berulangkali memberi arahan untuk fokus dalam menangani masalah judi online.
“Terkait judi online, arahan kami dari Presiden secara konsisten dan berulang kali memang fokusnya kepada judi online. Dari pertama saya dipanggil, kedua kali, ketiga kali beliau mengulang arahan terhadap judi online,” ujar Meutya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa, 5 November 2024.
Selain itu, Meutya juga mengaku telah beberapa kali bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk membahas masalah judi online tersebut.
Menurut dia dukungan langsung dari Presiden dan koordinasi dengan Kepolisian menjadi landasan kuat bagi Kemkomdigi dalam mengatasi maraknya praktik perjudian online yang meresahkan masyarakat.
Meutya mengatakan, kasus adanya oknum pegawai Kemkomdigi yang terjerat kasus terkait judi online menjadi pintu masuk dalam upaya pemberantasan judi online.
Dirinya mengajak seluruh ekosistem yang terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk turut serta dalam mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan.
“Kita ingin juga ekosistem yang lain juga mendukung, transaksi itu bisa kelihatan. Jadi kami juga berharap OJK, perbankan, itu juga melihat tren transaksi judi online berbeda dengan yang biasanya. Ini bukan keahlian kami, tapi kami yakin perbankan dan OJK serta PPATK bisa memantau,” ucapnya.
Meutya juga menekankan pentingnya dukungan dari para penyelenggara sistem elektronik (PSE) seperti Meta, Google, YouTube, Twitter, Telegram, TikTok dan platform digital lainnya guna memastikan ruang digital bersih dari konten negatif.
“Mungkin dalam waktu dekat kami akan panggil kembali teman-teman dari PSE itu …. kita minta komitmennya juga untuk juga menjaga ruang-ruang digital agar bersih dari konten negatif termasuk judi online,” kata dia.
Baca Juga: Forsa IKN Temui Jokowi Bahas Visi Pembangunan yang Inklusif
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa peningkatan literasi masyarakat juga menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam upaya memberantas judi online.
Menurut dia meski sistem teknologi pengawasan terus ditingkatkan, literasi tetap menjadi aspek penting dalam memutus rantai permintaan terhadap judi online.
Dia pun mengajak para wakil rakyat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran publik tentang dampak buruk perjudian online.
Meutya juga menyebut bahwa PPAT telah mengingatkan bahwa judi online telah menyasar berbagai kalangan, mulai dari tingkat sosial ekonomi rendah hingga tingkat atas, termasuk di sektor pemerintahan, pendidikan, hingga partai politik.
“Jadi artinya tidak hanya di kelas bawah tapi di kelas atas dengan berbagai sistem yang berbeda. Ada yang melalui game ada yang melalui bentuk-bentuk lain, ini banyak. Jadi sekali lagi mungkin di lingkungan terdekat kita dulu kita perangi sama-sama,” pungkas dia. (ant/jey)