Jumat, Februari 7, 2025
BerandaNews2 Pemimpin Negara ASEAN Bertemu dengan Presiden China Xi Jinping

2 Pemimpin Negara ASEAN Bertemu dengan Presiden China Xi Jinping

Beijing, Panduan.co.id – Dua pemimpin negara anggota ASEAN yaitu Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra datang ke Beijing dan bertemu secara terpisah dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis, 6 Februari 2025.

Dalam laman Kementerian Luar Negeri China disebutkan Presiden Xi Jinping bertemu dengan PM Paetongtarn pada Kamis, 6 Februari 2025 di Balai Besar Rakyat China, Beijing.

Dalam pertemuan bilateral tersebut Presiden Xi menyebut persahabatan China dan Thailand telah diwariskan selama ribuan tahun dan pada 2025 adalah peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara China dan Thailand sehingga kedua negara harus dapat menjaga rasa saling percaya dan saling mendukung.

China disebut siap bekerja sama dengan Thailand untuk memperluas kerja sama pembangunan termasuk proyek-proyek seperti Kereta Api China-Thailand, pengembangan konektivitas China-Laos-Thailand, memperdalam kerja sama bidang ekonomi digital hingga kendaraan energi baru.

Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Kedatangan Direktur CIA di AS

“China menghargai langkah-langkah efektif Thailand untuk menindak penipuan perjudian daring dan kedua negara harus terus memperkuat penegakan hukum dan kerja sama peradilan, menjaga keselamatan nyawa maupun aset masyarakat, dan menjaga lalu lintas perbatasan,” demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.

China juga mendukung Thailand sebagai ketua bersama Lancang-Mekong Cooperation (LMC) dan mengucapkan selamat kepada Thailand karena telah menjadi mitra BRICS, dan siap bekerja sama dengan Thailand untuk mempertahankan sistem internasional dengan PBB sebagai acuan dan hukum internasional sebagai dasarnya.

Sedangkan PM Paetongtarn mengatakan hubungan Thailand-China telah mengalami pasang surut tapi Thailand dengan tegas tetap berpegang pada prinsip “Satu China” dan berharap dapat mempererat kerja sama dengan China di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian dan juga pertukaran masyarakat.

“Thailand bersedia memperkuat kerja sama penegakan hukum dengan China dan negara-negara tetangga lainnya, dan mengambil langkah-langkah tegas dan efektif untuk menindak kejahatan lintas batas seperti perjudian dan penipuan daring. China juga selalu memainkan perannya sebagai negara besar yang bertanggung jawab dalam urusan internasional dan dengan tegas membela kepentingan negara-negara berkembang,” disebutkan dalam pernyataan tersebut.

Sedangkan dalam pertemuannya dengan Sultan Hassanal Bolkiah Presiden China Xi Jinping menyampaikan hubungan diplomatik kedua negara sudah berjalan selama 30 tahun dan secara aktif menyelaraskan strategi pembangunan.

Kedua negara diharapkan memperkuat sinergi dalam kerja sama “Belt and Road Intiative” dan strategi Visi 2035 Brunei dengan mempromosikan proyek-proyek unggulan yaitu Koridor Ekonomi Guangxi-Brunei dan Hengyi Petrochemical, dan membangun “hub” ganda untuk Zona Pertumbuhan Timur China-ASEAN dan “Koridor Darat-Laut Baru”.

Baca Juga: Prabowo Ingatkan Uang Negara Berasal dari Keringat Ratusan Juta Rakyat

China juga disebut siap mendorong lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi di Brunei, mendukung pengembangan ekonomi digital, kecerdasan buatan dan industri energi baru di Brunei, membantu Brunei mendiversifikasi ekonomi, mendukung kerja sama penelitian padi hibrida dan menyambut baik Brunei yang memanfaatkan “platform” seperti “China International Import Expo” dan “China-ASEAN Expo” untuk memperluas ekspor produk pertanian dan perikanan berkualitas tinggi ke China.

Sedangkan Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan Brunei dan China selalu saling menghormati dan mempercayai, dan hubungan kedua negara terus berkembang dan menuju komunitas masa depan bersama antara Brunei dan China.

Brunei disebut dengan tegas berpegang pada kebijakan “Satu China” dan bersedia mengkonsolidasikan kemitraan kerja sama strategis dengan China serta mempererat kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan, energi, dan pertukaran masyarakat serta sepakat untuk menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas.

Setelah pembicaraan, kedua kepala negara menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama di bidang keadilan, pembangunan bersama dalam kerangka “Belt and Road Initiative”, ekonomi, perdagangan dan media.

Sebelum pertemuan bilateral, Sultan Hassanal Bolkiah disambut dengan upacara penyambutan di Aula Utara Balai Besar Rakyat China termasuk inspeksi tentara Pembebasan Rakyat China serta menyaksikan parade. Selain itu juga dilakukan perjamuan menyambut Sultan Hassanal Bolkiah di Aula Emas lokasi yang sama. (ant/jey)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments