Batang, Panduan.co.id – Calon Wakil Bupati Batang, Ahmad Ridwan siap menjalankan program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan nasional, jika pasangan nomor urut 1 yakni Fauzi Fallas dan Ahmad Ridwan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Batang 2024-2029.
Kaji Ridwan menyampaikan bahwa program ketahanan pangan perlu dimulai dari daerah. Program ini merupakan upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Selain itu, program ketahanan pangan juga memberikan manfaat untuk kesejahteraan petani di daerah.
“Mudah-mudahan menjadi berkah tersendiri, saya bersama konco tani memanen jagung. Ini menjadi bagian dari program ketahanan pangan dari pemerintah kita. Hingga hari ini, Fallas-Ridwan tetap komitmen agar jangan sampai petani kita ini ada yang menganggur. Mereka harus tetap berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga,” kata Ahmad Ridwan saat ikut panen jagung bersama warga Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang belum lama ini.
Baca Juga: Dukung Pasangan Nomor Urut 1, Ida Fauziyah: Fallas-Ridwan Asli Wong Batang
Dalam berbagai kesempatan pasangan Fallas-Ridwan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal di Kabupaten Batang. Mengusung program Kartu Batang Usaha (KBU) Fallas-Ridwan menawarkan bantuan modal usaha, memberikan fasilitas pelatihan dan pendampingan usaha, serta membantu petani lokal membuka akses pasar.
Program KBU diyakini mampu mendorong produk-produk pertanian lokal dapat dipasarkan secara luas dengan membuka akses ke platform e-commerce yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Harapannya produk hasil pertanian mendapatkan harga yang layak dan penghasilan petani bisa meningkat.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah pusat menetapkan anggaran ketahanan pangan pada APBN tahun 2024 mencapai Rp 114,3 triliun dan tersebar di berbagai kementerian dan lembaga.
Anggaran tersebut sejatinya digunakan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan melalui sejumlah program pemerintah, seperti penguatan cadangan pangan nasional, percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan, hingga program pengembangan kawasan lumbung pangan nasional. (red/jey)